Forum Bisnis dan Investasi Resmi Dibuka Gubernur Maluku
- admin
- No Comments

Makassar – Media Center Maluku, Selain melaksanakan expo di Mall Ratu Indah Makassar, dalam rangkaian Maluku Baileo Exhibition juga turut dilaksanakan Forum Bisnis dan Investasi di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (5/2/2022).
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi keunggulan Provinsi Maluku, dibidang Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian Pertambangan maupun lainnya, kepada masyarakat luas terutama kepada pelaku usaha.
Aziz Tuny Ketua HIPMI Maluku selaku Panitia Penyelenggara dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ada beberapa Tujuan Pelaksanaan Forum Bisnis dan Investasi ini yaitu :
Pertama, Sebagai sarana promosi potensi dan peluang investasi yang siap dijual kepada pengusaha di Kawasan Timur Indonesia.
Kedua, terciptanya jejaring antar pemda dengan pelaku pengusaha di Kawasan timur Indonesia. Serta yang Ketiga, menjadikan Maluku sebagai surganya para investor untuk berinvestasi.
Sementara itu dalam Sambutan Selamat Datangnya Jayadi Nas selaku Staf Ahli Bidang Kesra Provinsi Sulawesi Selatan, menyampaikan event ini merupakan ajang untuk mempromosikan peluang investasi di kedua Provinsi.
“Hadirnya investor merupakan kunci keberhasilan peningkatan perekonomian yang sempat terkontraksi akibat pandemic covid-19” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan dengan keunggulan dari Provinsi Maluku maupun Sulawesi Selatan, diharapkan dapat emmbuka kerja sama perdagangan dalam cakupan yang lebih besar dan lebih luas, sehingga mampu mendorong konektivitas antar wilayah Timur Indonesia.
“Melalui Forum Bisnis dapat membawa angin segar kepada pelaku UMKM dan Pelaku Usaha lainnya dalam membangun perekonomian daerah usai tertekan karena pandemic covid-19,” harapnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Maluku Murad Ismail, menyampaikan beberapa hal yaitu :
Pertama, dirinya Berharap kepada para Menteri yang berkesempatan hadir dan menjadi narasumber bisa memberikan ilmu serta membagi pengalaman sehingga forum ini dapat menjadi ajang pembelanjaran yang berharga.
Kedua, Sebagai provinsi yang berkarakteristik kepulauan, Maluku memiliki 4 potensi keunggulan yaitu, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian serta Pertambangan, namun belum dimanfaatkan secara optimal sehingga menjadi peluang untuk dikembangkan dan dikerjakan bersama.
Ketiga, dirinya menyampaikan alasan Sulawesi Selatan dipilih sebagai tempat pelaksanaan Forum Bisnis dan Investasi karena Sulawesi Selatan merupakan pusat Bisnis dan Ekonomi terbesar di Kawasan timur Indonesia.
Keempat, Gubernur berharap semoga melalui Forum ini dapat memberikan akselerasi percepatan pembangunan di Maluku dan Sulawesi Selatan.
Selain itu dalam pemaparan Materi dari Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dimana turut membahas Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, dan Strategi mendorong Investasi Perikanan di KTI, dirinya menyampaikan bahwa, reformasi kebijakan penagkapan ikan akan diimplementasikan Tahun 2022, untuk itu dibutuhkan dukungan serta kerjasama yang sinergis dan konstruktif agar kebijakan penangkapan ikan terukur dapat dikawal bersama serta diimplementasikan dengan sebaik-baiknya.
“Forum Bisnis dan Investasi adalah event yang sangat penting untuk mendorong kemajuan daerah,” ujarnya.
Menteri KKP menyampaikan, proses bisnis penangkapan ikan dimana Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional sendiri akan mendorong penanganan ketenagakerjaan. Adapun Implementasi pengawasan penangkapan ikan dilakukan dilakukan menggunakan satelit, dan semua kebijakan penangkapan ikan ini membutuhkan kerjasama antar daerah dan semua pihak terkait. apa yang direncanakan dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan ekosistem pertumbuhan ekonomi, dan memberikan peningkatan kesejahteraan nelayan Indonesia.
Dalam Rangkaian kegiatan tersebut turut dilaksanakan Penandatanganan MoU Provinsi Maluku dengan Provinsi Sulawesi Selatan, yang kemudian dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dekranasda Provinsi Maluku dan Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan, DPD HIPMI Maluku dan Sulawesi Selatan, serta antara OPD Maluku dan Sulawesi Selatan.
Untuk diketahui OPD yang melakukan penandatanganan adalah, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Pariwisata, ESDM, KOperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kehutanan, Ketahanan Pangan, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Menteri Investasi/BKPM RI, perwakilan Menteri Pertanian, Perwakilan Menteri Perdagangan, Ketua Umum Kadin Pusat, Ketua Umum HIPMI, Wakil Gubernur Maluku, Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Pimpinan dan Anggota DPRD Maluku, Bupati Walikota Bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Kota Se-Maluku, Walikota Makassar beserta jajaran, Ketua dan Pengurus Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan dan Maluku, Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Maluku, Ketua dan Pengurus DPP Hipmi Maluku dan Sulawesi Selatan, serta 350 peserta yang terdiri dari pelaku usaha di Sulawesi Selatan dan Kawasan Timur Indonesia.
Dalam sela-sela pelaksanaan Forum, saat ditanyai terkait pelaksanaan Fashion Show, Ketua Dekranasda Maluku Ny. Widya Pratiwi Murad, mengharapkan dengan adanya Fashion Show, masyarakat Sulawesi Selatan bisa tertarik dengan tenun ikat Maluku.
“Dan berdasarkan ide serta kerjasama dengan desainer muda Sualawesi Selatatan maka dikombinasikan baju bodo khas Sulawesi Selatan dengan tenun ikat khas Maluku,” ujarnya.
Nantinya juga dirinya berencana untuk bergerak ke Jawa Timur, dan mengkombinasikan tenun ikat khas Maluku dengan Batik Jawa Timur.
Selain pemaparan materi dari Menteri KKP, pada kesempatan tersebut juga Sekretaris Menteri Investasi/BKPM Ikmal Lukman turut menyampaikan pemaparan materi terkait Peluang Investasi kedepan di Kawasan Timur Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut dirinya memuji pelaksanaan Forum Bisnis dan Investasi ini, karena hal ini sangat luar biasa dimana terjadi kolaborasi antar daerah, untuk memperhatikan daerah-daerahnya masing-masing. Dan terlihat langsung kerjasama kolaborasi antar daerah dalam rangka mempromosikan investasinya, dan kedepan tidak ada kompetisi antar daerah tetapi adanya implementer saling melengkapi antar daerah.
Sementara itu pada Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian Ketut, turut memaparkan materi terkait strategi dan kebijakan perdagangan ekspor di Kawasan Timur Indonesia.
Ketut menjelaskan dalam mendorong investasi, ada beberapa tahapan yang dilakukan antara lain, mengidentifikasi potensi dan peluang komoditas yang memiliki potensi untuk diekspor, menyediakan informasi dan data sehingga investor bisa mengetahui produk mana yang layak untuk dikembangkan, serta membantu para investor berinvestasi di sektor pertanian.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan agenda one on one meeting yang terdiri dari Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Pertanian atau Perkebunan, Sektor Pariwisata, dan Sektor Pertambangan, yang bertujuan untuk menjaring minat investor agar dapat berinvestasi di Provinsi Maluku. (Kominfo Promal)