Hari Relawan Internasional: BNPB Fasilitasi Relawan Gelar Dukungan Psikososial di Pulau Seram
- admmcpemprovmaluku
- No Comments

SERAM – BNPB bersama beberapa Relawan menyemarakkan kegiatan dukungan Psikososial yang berlokasi di kawasan pengungsian Desa (Negeri) Rumah Kay Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada Kamis(5/12) pasca gempa Maluku 26 September. Hadir di lapangan yaitu komunitas artis NKRI, Relawan Yayasan Lapan Maluku, hingga praktisi Psikologi dan BPBD Kabupaten SBB. Wina Moreno, Agus “Jin” dan Jun, serta Pakdhe Prapto “Pempek” merupakan perwakilan artis NKRI, sedangkan Sukara Latuconsina dari Lingkar Perlindungan Anak (Lapan) Maluku serta Fujita dan Beni dari praktisi psikologi Samantha Training Consulting. Direktur Penanganan Pengungsi menjelaskan dalam sambutan acara bahwa BNPB merangkul semua elemen baik Relawan, komunitas dan BPBD agar bersama-sama melaksanakan kegiatan dalam rangka Hari Relawan Sedunia sehingga yang mengungsi dapat terbantu berkurang stresnya akibat dua bulan lebih masih di kawasan Amakele (Rumah Kay).
“Sekaligus Hari Relawan Sedunia kami bersama Relawan lokal (Maluku) dan Jakarta bersama BPBD, BNPB merangkul agar supaya dapat membantu basudara yang mengungsi disini” pungkas Johny.
Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu melibatkan puluhan anak-anak dan belasan ibu-ibu seperti pemutaran video edukasi bencana, permainan, bernyanyi dan menari, serta terapi dan dukungan motivasi. Khusus acara dengan ibu-ibu dilakunan terapi sederhana untuk menghilangkan maupun mengurangi rasa khawatir atau trauma dengan tehnik emotional freedom. Teknik ini dengan cara melakukan ketukan-ketukan pada sembilan titik syaraf meridian di anggota tubuh sambil mengucapkan kata-kata sugesti tertentu dan diakhiri dengan menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Setelah dilakukakan terapi, banyak yang memberikan testimoninya bahwa mereka merasakan lebih tenang setelahnya seperti yang diungkapkan Mily.
“katong lebih merasa tenang setelah berlatih, yang tadinya mudah kaget, panik, sekarang lebih baik” ujar Mily setelah acara selesai.
Kegiatan anak-anak berpusat di tenda BNPB sedangkan para ibu-ibu di lapangan dengan menggelar alas tenda berwarna biru.
Perlunya Bekerja dengan Strategi untuk Percepatan di SBB

Kebijakan bantuan untuk rumah rusak pasca gempa Maluku seperti Dana Tunggu Hunian dan Cash For Work di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku masih terus berproses. Walaupun dana sudah terparkir di Pemerintah Kabupaten namun belum tersalurkan ke masyarakat dikarenakan pendataan dan verifikasi calon penerima belum selesai. Pada kesempatan Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Pengungsi di kantor Bupati SBB yang dipimpin Sekretaris Derah SBB Mansur Tuharea hadir juga mendampingi yaitu Direktur Penanganan Pengungsi Johny Sumbung.
Terungkap berbagai kendala di lapangan dari OPD yang ikut dalam rapat sehingga membutuhkan terobosan untuk percepatan penyelesaian. Johny Sumbung memberikan arahan bahwa sesuatu yang wajar permasalahan pasti ada namun bagaimana strategi untuk percepatan . “Permasalahan itu wajar tetapi bagaimana strategi penanganannya mesti memecahkan masalah” pungkas Johny.
“ Jadi jika data awal rumah rusak 1000, muncul 500 data sudah lengkap maka keluarkan SK dulu yang prioritas tidak ada masalah data, yang bermasalah verifikasi ulang libatkan Dukcapil dengan kelengkapan paraf koordinasi” Tambah Johny.
Sekda SBB mengamini apa yan disampaikan Johny dan memotivasi perangkat OPD terutama BPBD dan Dukcapil untuk segera turun dan menyebar menyelesaikan permasalahan yang sudah dikemukanan dalam forum rapat tersebut.